Maybe -Secondhand Serenade

Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

Monday, November 17, 2014

Pengendalian sistem informasi

Pengendalian sistem informasi

Pengendalian sistem informasi

Mencapai keamanan dan pengendalian yang memadai atas sumber daya informasi organisasi, harus menjadi prioritas pihak manajemen puncak. Oleh karena sistem informasi berkembang, begitu pula dengan sistem pengendalian internal. Ketika bisnis bergeser dari sistem manual ke sistem komputer utama, pengendalian baru harus dikembangkan untuk menurunkan atau mengendalikan risiko yang dibawa oleh sistem informasi berdasarkan komputer yang baru ini. Oleh karena adanya pergeseran ke lingkungan e-commerce berdasarkan Internet, pengendalian baru perlu dikembangkan untuk mengendalikan munculnya risiko-risiko baru.
Perkembangan dalam sistem informasi dan dalam TI juga memberikan kesempatan bagi organisasi untuk meningkatkan pengendalian internalnya.

Ada 4 prinsip secara umum untuk menetapkan apakah suatu sistem andal atau tidak, yaitu:
1. Ketersediaan (availability). Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan dan digunakan dengan mencantumkannya pada pernyataan atau perjanjian tingkat pelayanan.
2. Keamanan (security). Sistem dilindungi dari akses fisik maupun logis yang tidak memiliki otorisasi. Hal ini akan membantu mencegah: a) penggunaan yang tidak sesuai, pemutarbalikan, penghancuran atau pengungkapan informasi dan software, serta, b) pencurian sumber daya sistem.
3. Dapat dipelihara (maintainability). Sistem dapat diubah apabila diperlukan tanpa mempengaruhi ketersediaan, keamanan, dan integritas sistem. Hanya perubahan dokumen yang memiliki otorisasi dan teruji sajalah yang termasuk dalam sistem dan data terkait. Bagi seluruh perubahan yang telah direncanakan dan dilaksanakan, harus tersedia sumber daya yang mengelola, menjadwalkan, mendokumentasikan, dan mengkomunikasikan perubahan ke pihak manajemen dan para pemakai yang memiliki otorisasi.
4. Integritas (integrity). Pemrosesan sistem bersifat lengkap, akurat, tepat waktu dan diotorisasi. Sebuah sistem dikatakan memiliki integritas apabila dapat melaksanakan fungsi yang diperuntukkan bagi sistem tersebut secara keseluruhan dan bebas dari manipulasi sistem, baik yang tidak diotorisasi maupun yang tidak disengaja.
Bagi setiap prinsip keandalan di atas, tiga kriteria berikut ini dikembangkan untuk mengevaluasi pencapaian prinsip-prinsip tersebut, yaitu:
1. Entitas memiliki tujuan kinerja (performance objective), kebijakan, dan standar yang telah ditetapkan, didokumentasikan, dan dikomunikasikan, dan telah memenuhi tiap prinsip keandalan. Tujuan Kinerja didefinisikan sebagai tujuan umum yang ingin dicapai entitas.Kebijakan adalah peraturan-peraturan yang memberikan arah formal untuk mencapai tujuan, dan mendorong kinerja. Standar merupakan prosedur yang dibutuhkan dalam implementasi, agar sesuai dengan kebijakan.
2. Entitas menggunakan prosedur, sumber daya manusia, software, data dan infrastruktur untuk mencapai setiap prinsip keandalan, dengan berdasarkan pada kebijakan dan standar yang telah ditetapkan.
3. Entitas mengawasi sistem dan mengambil tindakan untuk mencapai kesesuaian dengan tujuan, kebijakan, dan standar, untuk setiap prinsip keandalan.
Pengendalian yang Berhubungan dengan Beberapa Prinsip Keandalan
Pengendalian berikut ini sesuai untuk beberapa prinsip keandalan, yaitu: perencanaan strategis dan penganggaran, mengembangkan rencana keandalan sistem, dan melaksanakan dokumentasi.
Tabel Ringkasan Pengendalian Umum Utama Keandalan
Kategori Pengendalian
Ancaman/Risiko
Pengendalian
Perencanaan strategis dan penganggaran
Sistem Informasi mendukung strategi bisnis, kurangnya penggunaan sumber daya, kebutuhan informasi tidak dipenuhi atau tidak dapat ditanggung
Rencana strategis berlapis yang secara periodik dievaluasi, tim penelitian dan pengembangan untuk menilai dampak teknologi baru atas jalannya bisnis, anggaran untuk mendukung rencana strategis.
Mengembangkan rencana keandalan sistem
Ketidakmampuan untuk memastikan keandalan sistem
Memberikan tanggung jawab perencanaan ke pihak manajemen puncak; secara terus-menerus meninjau dan memperbarui rencana; mengidentifikasi, mendokumentasikan, dan menguji kebutuhan, tujuan, kebijakan, dan standar keandalan pemakai; mengidentifikasi dan meninjau seluruh persyaratan hukum yang baru maupun yang telah diubah; mencatat permintaan pemakai atas perubahan; mendokumentasikan, menganalisis, dan melaporkan masalah dalam hal keandalan sistem; menetapkan tanggung jawab kepemilikan, penyimpanan, akses, dan pemeliharaan atas sumber daya informasi; mengembangkan program kesadaran atas keamanan serta mengkomunikasikannya pada seluruh pegawai; meminta pegawai baru untuk menandatangani perjanjian keamanan; melaksanakan penilaian risiko atas seluruh perubahan dalam lingkungan sistem.
Dokumentasi
Desain, operasi, tinjauan, audit, dan perubahan sistem yang tidak efektif
Dokumentasi dapat diklasifikasikan menjadi 3 kategori dasar, yaitu: (1) Dokumentasi administratif(standar dan prosedur untuk memproses, menganalisis, mendesain, memprogram, menangani file dan menyimpan data), (2) dokumentasi sistem (input aplikasi, tahap pemrosesan, output, kesalahan penanganan), (3) dokumentasi operasional(konfigurasi perlengkapan, program, file, susunan dan pelaksanaan prosedur, tindakan korektif).

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
       Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Elemen sistem :
Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen yang sama, tapi suatu susunan dasar adalah :Input, Transformasi, Output, Mekanisme Kontrol, Tujuan.
Jenis Sistem :
Sistem Lingkaran Terbuka à sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme kontrol, dan tujuan.
Sistem Lingkaran Tertutup à sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme kontrol dan tujuan.
Sifat Sistem :
        Sistem terbuka : Sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumberdaya.
        Sistem Tertutup : Sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkungannya.
Sistem Fisik : sistem yang terdiri dari sejumlah sumber daya fisik
Sistem Konseptual : sistem yang menggunakan sumberdaya konseptual (data dan informasi) untuk mewakili suatu sistem fisik.
Ruang lingkup pengendalian SIA

Pengendalian Internal
Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk
menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan 
andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
Paling tidak terdapat tiga kerangka pengendalian yang digunakan secara luas:

1.COBIT (Control Objective for Information and Related Technology)
 Dikembangkan pertama kali oleh Information System Audit and Control Association (ISACA) tahun 1992 yang kemudian dikelola oleh The IT Governance Institute (ITGI) ±sebuah badan afiliasi ISACA ± hingga kini. COBITmerupakan kerangka pengendalian internal yang diterima secara umum untuk teknologi informasi (TI). COBIT
diterjemahkan ke dalam empat proses:
·                     Plan and Organise (PO)²menyediakan arahan untuk solusi dan pelayanan solusinya.
·                     Acquire and Implement (AI)²menyediakan solusi dan mengubahnya menjadi pelayanan
·                     Deliver and Support (DS)²menerima solusi dan membuatnya berguna bagi organisasi
·                     Monitor and Evaluate (ME)²memantau seluruh proses agar menjamin bahwa semua arahan diikuti

2. COSO Internal Control Frameworks (COSO)
Dikembangkan oleh The Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission sejak sebelum 1980 yang kemudian dikembangkan hingga kini. COSO Internal Control Framework lebih dikenal sebagai acuan yang diterima umum dalam pengendalian internal perusahaan dan kaitannya dengan pelaporan keuangan dan proses operasi.
Pengendalian internal menurut COSO terdiri dari:
·                     Lingkungan Pengendalian
·                     Penilaian Risiko
·                     Aktifitas Pengendalian
·                     Informasi dan Komunikasi
·                     Pemantauan



3. COSO Enterprise Risk Management (ERM)
Merupakan kerangka pengendalian internal dan manajemenrisiko yang dirancang COSO sebagai pengembangan darikerangka sebelumnya, COSO Internal Control Framework. Perbedaan mendasar dari COSO adalah bahwa ERMmengintegrasikan keandalan kerangka pengendalian internalCOSO ke arah penilaian dan pengelolaan risiko. ERMmengandung beberapa elemen utama menurut tingkatorganisasi dan tingkat tujuan:
·                     Lingkungan Internal
·                     Penentuan Tujuan
·                     Identifikasi Peristiwa
·                     Penilaian Risiko
·                     Tanggapan Risiko
·                     Aktifitas Pengendalian
·                     Informasi dan Komunikasi
·                     Pemantauan

COSO memandang bahwa pengendalian internal secara umum adalah:
Sebuah proses, yang dilaksanakan oleh dewan direksi,manajemen, dan personil lainnya, yang dirancang untuk menyajikan keyakinan memadai terkait dengan pencapaian tujuan-tujuan dibawah ini:
·                     Efektifitas dan efisiensi operasi
·                     Keandalan pelaporan keuangan
·                     Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan


Aktifitas & Proses pendendalian SIA
Secara umum, prosedur pengendalian termasuk dalam satu dari lima kategori berikut ini:
·                     Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai
·                     Pemisahan tugas
·                     Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai.
·                     Penjagaan aset dan catatan yang memadai.
·                     Pemeriksaan independen atas kinerja.

Pengawasan Kinerja SIA
Komponen dari pengendalian internal adalah pengawasan. Metode utama untuk mengawasi kinerja mencakup:
1. Supervisi yang efektif
2. Akuntansi pertanggungjawaban
3. Audit internal

Pengendalian secara online
               Sasaran dari pengendalian entri data on-line adalah untuk memastikan integritas data transaksi yang dimasukan dari terminal on-line dan PC dengan mengurangi kesalahan dan penghilangan.

      Termasuk :

      Field, limit, range, reasonableness, sign, validity, redundant data checks
      User ID numbers
      Compatibility tests
      Automatic entry of transaction data, where possible
      Prompting
      Preformatting
      Completeness check
      Closed-lop verification
      Transaction log
      Error messages

Pengendalian pemrosesan dan penyimpanan data

Termasuk :




§  Kebijakan dan Prosedur
§  Fungsi pengendalian Data
§  Prosedur Rekonsiliasi
§  Rekonsiliasi data eksternal
§  Pelaporan penyimpangan
§  Pemeriksaan sirkulasi data
§  Mekanisme perlindungan penulisan
§  Mekanisme perlindungan database
§  Pengendalian Konversi data
§  Label file
§  Pengamanan data
§  Pencocokan data




Pengendalian Output

      Ancaman/Resiko
        Output komputer yang tidak akurat dan tidak lengkap.


      Pengendalian
        Prosedur untuk memastikan bahwa output sistem sesuai dengan tujuan integritas, kebijakan dan standar organisasi
        Peninjauan visual output komputer
        Rekonsiliasi jumlah total batch
        Distribusi output secara tepat
        Otuput rahasia yang dikirim telah dilindungi dari akses dan modifikasi dari yang tdk memiliki otorisasi, serta kesalahan pengiriman. dll

Pengendalian Transmisi Data

      Ancaman/Resiko
        Akses yang tidak memiliki otorisasi terhadap data yang ditransmisi atau kesistem itu sendiri, kegagalan sistem dan kesalahan sistem dalam transmisi data.

      Pengendalian
        Awasi jaringan untuk mendeteksi poin-poin yang lemah
        Backup komponen
        Desain jaringan untuk mengatasi pemrosesan puncak
        Multijalur komunikasi antara komponen jaringan
        Pemeliharan pencegahan

Pengertian dan Tujuan dari Sistem Informasi Akuntansi



Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Biasanya dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi.

Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Karakteristik informasi yang realible harus memenuhi syarat relevan, tepat waktu, akurat dan lengkap.

Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermafaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan akutansi. Akutansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :

  • Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
  • Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
  • Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.

SIA terdiri dari 3 subsistem:

  • Sistem pemrosesan transaksi : mendukung proses operasi bisnis harian.
  • Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
  • Sistem Penutupan dan pembalikan. Merupakan pembalikan dan penutupan dari laporan yang dibuat dengan jurnal pembalik dan jurnal penutup menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
Manfaat

Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:

Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.

  • Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan.
  • Meningkatkan efisiensi.
  • Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan.
  • Meningkatkan sharing knowledge.
  • Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.
Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Mulyadi (2001, pp19-20), sistem informasi memiliki empat tujuan umum dalam penyusunannya, yaitu :
1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru. ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasinya.
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah.
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (realibility) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggung jawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.
Menurut Hall (2001, p18), mengatakan pada dasarnya tujuan disusunnya sistem informasi akuntasi adalah :
1. Untuk mendukung fungsi kepengurusan (stewardship) manajemen.
Kepengurusan merujuk ke tanggung jawab manajemen untuk mengatur sumber daya perusahaan secara benar. Sistem informasi menyediakan informasi tentang kegunaan sumber daya ke pemakai eksternal melalui laporan keuangan tradisional dan laporan-laporan yang diminta lainnya. Secara internal, pihak manajemen menerima informasi kepengurusan dari berbagai laporan pertanggungjawaban.
2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. Sistem informasi memberikan para manajer informasi yang mereka perlukan untuk melakukan tanggung jawab pengambilan keputusan.
3. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari. Sistem informasi menyediakan informasi bagi personel operasi untuk membantu mereka melakukan tugas mereka setiap hari dengan efisien dan efektif. adalah untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan dalam meningkatkan efesiensi dan efektifitas kegiatan operasional perusahaan, khususnya dalam proses arus informasi akuntansi.
Komponen Sistem Informasi Akuntansi

  • Manusia adalah pelaku yang menjalankan sistem.
  • Transaksi merupakan objek dari sistem informasi akuntansi sebagai masukan, lalu diproses sehingga menghasilkan informasi.
  • Prosedur adalah langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melakukan transaksi atau kegiatan perusahaan.
  • Dokumen yaitu berupa formulir yang digunakan sebagai sarana pencatatan pada saat transaksi.
  • Peralatan adalah suatu alat atau sarana yang digunakan dalam melakukan pencatatan pada sistem informasi yang bersangkutan.
Sistem informasi akutansi (SIA) di definisikan George H. Bodnar Suatu SIA adalah kumpulan dari sumber-sumber daya semacam orang-orang dan peralatan, dirancang untuk mengubah data ekonomi ke dalam informasi yang berguna. 

Menurut Barry E. Cushing : SIA di definisikan sebagai kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan dan juga informasi yang di dapat dari pengumpulan dan pengolahan data transaksi. 

Menurut John F. Nash dan Martin B.Roberts : SIA adalah suatu subsistem dari sistem informasi bisnis yang di hubungkan dengan tipe suatu informasi dan pengolahan informasi yang termasuk tipe suatu informasi dan pengolahan informasi yang termasuk di di dalam bagian fungsi akutansi. 

Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin : SIA adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis, mengkomunikasikan informasi pengambilan keputusan dengan orientasi finansial yang relevan bagi pihak-pihak luar dan pihak-pihak dalam perusahaan (secara prinsip adalah manajemen). 

Menurut Robert G.Murdick, Thomas C.Fuller dan Joel E. Ross : SIA adalah kumpulan kegiatan-kegiatan dari organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan dan informasi yang di dapatkan dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal kepada manajer untuk di gunakan dalam pengendalian dan perencanaan sekarang dan operasi masa depan serta pelaporan eksternal kepada pemegang saham, pemerintah dan pihak-pihak luar lainnya. 

Menurut Frederick H. Wu : SIA adalah suatu kesatuan komponen di dalam suatu organisasi yang mengolah transaksi keuangan untuk menyediakan informasi scorekeeping, attention directingdan decision-making kepada pemakai informasi. 

Menurut Joseph W. Wilkinson : SIA adalah sistem informasi formal yang mengumpulkan, memproses dan menyimpan data serta menyediakan laporan formal yang di butuhkan.

http://vnhoel.blogspot.com/2013/10/pengertian-tujuan-sistem-informasi.html
http://purnamaai.wordpress.com/2013/09/23/pengertian-dan-tujuan-dari-sistem-informasi-akuntansi/ 

Monday, October 27, 2014

CONTOH PERANCANGAN DATABASE

CONTOH PERANCANGAN DATABASE


RANCANGAN DESAIN DATABASE PENJUALAN “TOKO XIAO” DENGAN TEKNIK PERANCANGAN FORMAL
Entitas / Tabel yang dibutuhkan :
Entitas / Tabel Customer
Entitas / Tabel Barang
Entitas / Tabel Jenis_Barang
Entitas / Tabel Transaksi
Entitas / Tabel Supplier
Atribut / Field yang dibutuhkan :
Tabel Customer
Field
Type
id_customer
numerik ( 6 ), unik tidak boleh ada yang sama
nama_customer
text ( 50 )
alamat_customer
text ( 100 )
telepon_customer
text ( 20 )
Tabel Barang
Field
Type
kode_barang
text ( 6 ), unik tidak boleh ada yang sama
nama_barang
text ( 100 )
id_jenis_barang
numerik ( 6 )
id_supplier
numerik ( 6 )
harga
text ( 15 )
Tabel Jenis_Barang
Field
Type
id_jenis_barang
numerik (6 )
nama_jenis_barang
text ( 100 )
Tabel Transaksi
Field
Type
kode_transaksi
text ( 6 ), unik tidak boleh ada yang sama
id_customer
numerik ( 6 )
kode_barang
text ( 6 )
tgl_transaksi
datetime
keterangan
text ( 255 )
Tabel Supplier
Field
Type
id_supplier
numerik (6 )
nama_supplier
text ( 100 )
Entity Relationship Diagram ( ERD )
Model Relasi Antar Tabel
* Primary Key
** Foreign Key
Sample / Contoh Record Data Customer
id_customer
nama_customer
alamat_customer
telepon_customer
100001
Alvarez
Jl Duri 98Depok
844-0875
100002
Palacio
Jl Nanggung 11 Purworejo
021-9609956
Sample / Contoh Record Data Barang
kode_barang
nama_barang
id_jenis_barang
id_supplier
harga
01-0001
Printer Canon IP 1700
1
1
450.000
05-0003
Harddisk Maxtor 60 GB
2
2
390.000
06-0022
Notebook Acer TravelMate
3
3
8.000.000
Sample / Contoh Record Data Jenis Barang
id_jenis_barang
nama_jenis_barang
1
Printer
2
Hardisk
3
Notebook
Sample / Contoh Record Data Transaksi
kode_transaksi
id_customer
kode_barang
tgl_transaksi
keterangan
T00001
100001
01-0001
2007-03-27
DP 50%, bayar Rp 225.000
T00002
100001
06-0022
2007-03-27
Bayar Lunas
T00003
100002
01-0001
2007-03-27
Kurang 100.000
T00004
100002
05-0003
2007-03-28
Bayar Lunas
Sample / Contoh Record Data Supplier
id_supplier
nama_supplier
1
PT Canon Indonesia
2
PT Maxtorindo
3
PT Acer Internasional
O
utput Report / Laporan
Nota Penjualan Barang “TOKO XIAO”
Diberikan kepada :
Nama :Alvarez
Alamat : Jl Duri 98 Depok
Telepon :844-0875
Tgl. Transaksi : 2007-03-27
kode_barang
nama_barang
jenis_barang
harga
01-0001
Printer Canon IP 1700
Printer
450.000
06-0022
Notebook Acer TravelMate
Notebook
8.000.000


Total ( Rp. )
8.450.000
Nota Penjualan Barang “TOKO XIAO”
Diberikan kepada :
Nama :Palacio
Alamat : Jl Nanggung 11 Purworejo
Telepon : 021-9609956
Tgl. Transaksi : 2007-03-28
kode_barang
nama_barang
jenis_barang
harga
05-0003
Harddisk Maxtor 60 GB
Harddisk
390.000


Total ( Rp. )
390.000
CONTOH ANALISA KASUS SUKSES E-BUSINESS
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM E-COMMERCE
(STUDI KASUS: PT. ISTANA ROMANTIK DEKORINDO)
Abstrak
Penelitian bertujuan adalah membantu merancang sistem e-commerce pada PT. Istana Romantik Dekorindo, yang dirancang berfungsi untuk mendukung sistem penjualan yang berjalan. Metode yang di gunakan adalah metode analisis kerangka kesempatan pasar dan metode perancangan model bisnis, antar muka pengguna, komunikasi pasar dan perancangan implementasi. Hasil yang dicapai adalah sebuah aplikasi penjualan online berbasiskan web yang dapat mempermudah pelanggan PT. Istana Romantika Dekorindo dalam melakukan transaksi pembelian.
1. Pendahulua
perkembangan dari internet menjadi salah satu infrastruktur komunikasi yang termurah, dapat dijangkau secara luas, dan fasilitas pendukung sebagai urat nadi. Salah satu tren yang menyertai bisnis dalam jaringan internet adalah e-commerce baik  business-to-customer maupun busines-to-business.
PT. Istana Romantik Dekorindo (PT IRD) memanfaatkan intranet sebagai fasilitas informasi stok antara cabang-cabang dengan kantor pusat dalam menjalankan bisnis dalam bidang penjualan bahan-bahan tekstil dan perangkatnya. PT IRD berkeinginan memaksimalkan pemanfaatan intranet dan ditambah dengan fasilitas internet agar dapat melayani pelanggan-pelanggan bisnisnya lebih maksimal.
Dengan membangun situs e-commerceter padu untuk pelanggan-pelanggannya, PT IRD mengharapkan nilai tambah dalam bisnis dan akan memperkuat nilai kompetitif perusahaan.
2. Kerangka Analisis Kesempatan Pasar
Pada saat awal berdirinya tahun 1986 PT IRD memproduksi dan menjual kain-kain elemen dekorasi jendela seperti vitrage dan gorden, seiring berjalannya waktu PT IRD memperbanyak jenis produk yang dijualnya antara lain: rail, wallpaper dan aksesoris.
Analisis untuk melihat apakah PT. IRD dapat memanfaatkan e-commerce dalam menjalankan bisnisnya :
a. Mengidentifikasikan Kebutuhan Pelanggan yang belum terpenuhi . Permasalahan yang dihadapi dari proses pembelian yang sedang berjalan yaitu :
  • Informasi produk pada brosur atau catalog tidak lengkap dan kalau ada perubahan harus harus dicetak ualang.
  • Pemesanan dan pembelian dilakukan melaui penjual (Sales)
  • Lokasi pemasaran masih terbatas pada kota-kota besar di Indonesia.
b. Mengidentifikasikan Target Pelanggan
c. Daya Saing
Berdasarkan perbandingan dimensi harga, variasi produk, kualitas produk dan brand image, didapati beberapa perusahaan yang menjadi pesaing PT IRD, yakni PT. Da Vinci Collection dan Sumber Antik Decoration. Dimana PT IRD dan PT Da Vinci Collection lebih menekankan pada kualitas produk sehingga harga yang ditawarkan cukup tinggi, berbeda dengan Sumber Antik Decoration yang menawarkan produk dengan harga yang kompetitif.
d. Sumber Daya Perusahaan Yang Mendukung
  • Brand Romantik dari PT IRD yang sudah terkenal.
  • Cabang-cabangnya berada dibeberapa kota besar di Indonesia
  • Menggunakan Internet menghubungkan kantor cabang dan kantor pusat.
  • Mempunyai reputasi dan relasi yang baik dengan para pemasok, dimana 90% produk impor.
e. Kesiapan Pasar Terhadap Teknologi
PT IRD perlu memiliki sikap adaptatif dan menggikuti kondisi yang ada di Indonesia saat ini, dalam lingkup nasional PT IRD harus berfokus pada teknologi non-broadband sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
f. Analisis Potensi Pasar
Berdasarkan analisa pada point a sampai dengan f, didapati kebutuhan pelanggan akan informasi yang cepat dan terkini, cakupan pasar yang lebih luas sehingga PT IRD memanfaatkan e-commerce sebagai pendukung bisnis yang sedang berjalan.
3. Model Bisnis
Model bisnis yang dapat diterapkan oleh PT IRD adalah model bisnis berdasarkan kualitas yang tinggi (highest quality model). Hal ini dikarenakan produk-produk PT IRD ditargetkan pada pelanggan menengah ke atas dengan harga premium berkualitas tinggi.
a. Kelompok nilai yang ditawarkan
  • Segmen target : hotel berbintang tiga ke atas, toko-toko interior kelas menengah ke atas, kontraktor perumahan atau apartemen jadi atau desiner interior.
  • Keuntungan yang ditawarkan : akses 24/7, informasi  up-to-date dan lengkap & pencarian informasi yang mudah, Order dan payment tracking, shopping cart, online real-time customer service,  memungkinkan pengiriman dalam hari yang sama dengan pemesanan (untuk Jabotabek).
  • Sumber daya yang diandalkan: brand yang kuat, kualitas yang tinggi, pengiriman luar kota dengan jasa kurir, jasa mengantar Jabotabek dilakukan sendiri, online customer service yang terlatih dalam informasi produk.
b. Penawaran Online
Barang yang ditawarkan secara  online dengan penerapan sistem e-commerce berbasis web ini adalah bersifat category specific offering dimana fokus kategori barang yang ditawarkan adalah barang-barang tekstil yang berkaitan dengan dekorasi ruang interior seperti kain gorden, rail, wallpaper, dan vitrage.
c. Model Pendapatan
  • Produk : sistem e-commerce yang berbasiskan web memperoleh pendapatan dari laba penjualan produk.
  • Iklan (banner) : pendapatan tambahan pada sistem e-commerce ini
4. Antarmuka Pengguna
Perancangan antarmuka pengguna aplikasi website e-commerce PT IRD menggunakan 7C framerwork.
5. Komunikasi Pasar
Untuk pemperkenalkan sistem e-commerce PT IRD harus mengkomunikasikan keberadaan  website e-commerce PT IRD kepada para pelanggan dengan beberapa metode, adapun metode-motode tersebut dapat dilihat pada gambar matriks komunikasi pasar di baw ini.
6. Implementasi Sistem E-Commerce PT IRD
1. Sumber Daya Manusia
  • Web developer bertugas dalam hal pengembangan  web, pemeliharaan fungsionalitas web, dan perancangan web.
  • Web content adminbertanggung jawab terhadap isi dari situs seperti pemasanganbanner, artikel, data produk, data admin web.
  • Manajer E-Commerce bertugas untuk merancang dan mengatur strategi penerapan e-commerce dan sistem pendukung lainnya.
  • Network administrator bertanggung jawab terhadap reliabilitas dan keamanan jaringan.
2. Proses : Dengan adanya sistem  e-commerce maka pengiriman dapat dilakukan pada hari yang sama.
3. Struktur Organisasi : PT IRD menggunakan struktur satu organisasi untuk operasi offline dan online.
4. Sistem : Untuk mengimplementasikan aplikasi website e-commerce PT IRD disarankan menggunakan
arsitektur jaringan client/server.
5. Budaya : Dengan adanya sistem e-commerce maka budaya kerja PT IRD harus disesuaikan dengan strategi bisnisnya yang baru, agar sistem e-commerce yang ditawarkan dapat berjalan dengan baik.
6. Kepemimpinan : Karena PT IRD akan membuka kanal bisnis baru maka diharapkan pimpinan dapat menyesuaikan dengan visi dan misi PT IRD yang sedang berjalan.
7. Partnership : PT IRD dapat menggunakan jasa pengiriman untuk pengiriman ke luar kota disarankan dengan membentuk aliansi agar dapat diperoleh harga yang kompetitif, jaminan waktu sampai dan keamanan barang yang dikirim.