Maybe -Secondhand Serenade

Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

Friday, February 6, 2015

pengendalian Sistem Informasi Akuntansi

pengendalian Sistem Informasi Akuntansi



pengendalian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
 Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
 Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
 Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.

SIA terdiri dari 3 subsistem:
    Sistem pemrosesan transaksi : mendukung proses operasi bisnis harian.
    Sistem buku besar/ pelaporan keuangan : menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
    Sistem pelaporan manajemen : yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.

A. Risk exposure adalah resiko-resiko yang dihadapi suatu entitas dari operasi usahanya dan yang memiliki konsekwensi keuangan. Eksposure resiko muncul bukan karena tidak ada pengendalian internal namun karena pengendalia internal yang kurang memadai. Eksposure resiko bisa menghalangi suatu entitas untuk mencapai tujuannya. Eksposure resiko bisa berasal dari dalam (internal) entitas maupun dari luar (eksternal) entitas.
Contoh –contoh risk exposure sebagai berikut:
• Kos yang berlebihan
• Pendapatan yang menurun
• Kehilangan aset
• Kesalahan-kesalahan akuntansi yang tidak disengaja
• Bisnis yang berhenti
• Pencurian aktiva
• Tindakan kekerasan dan bencana alam
• Kecurangan dan kejahatan kerah putih (white collar crime),dll.
B.  Lingkungan Pengendalian
Lingkungan Pengendalian terdiri atas faktor-faktor berikut ini.
1. Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
2. Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi.
3. Struktur organisasional.
4. Badan audit dewan komisaris
5. Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab.
6. Kebijakan dan praktek-praktek dalam SDM.
7. Pengaruh-pengaruh eksternal.



c. Sistem akuntansi
Tujuan utama dari SIA adalah mencatat, memproses, menyimpan, meringkas dan mengkomunikasikan informasi atas suatu organisasi. Hal ini berarti akuntan harus memahami:
1. Transaksi diawali.
2. Data didapat dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin
3. File komputer diakses dan diperbarui.
4. Data diproses untuk mempersiapkan sebuah informasi.
5. Informasi dilaporkan ke para pemakai internal dan eksternal.

d. Procedure keamanan kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa perintah manajemen telah dilaksanakan. Kebijakan dan prosedur tersebut antara lain :
    a. Pengendalian Pemrosesan Informasi, berupa :
Pengendalian umum; berhubungan dengan operasi pusat data sebagai suatu keseluruhan dan mencakup pengendalian uang dihubungkan dengan berbagai kejadian-kejadian, seperti organisasi pusat data, pemeliharaan dan pengakuisisian sistem hardware dan software, prosedur-prosedur pendukung dan pemulihan.
Pengendalian Aplikasi;  berhubungan dengan pemrosesan jenis-jenis transaksi yang spesifik, seperti nota pelanggan, pembayaran pemasok, dan penyiapan penggajian.  Juga menyangkut otoritas yang tepat, dokumen-dokumen dan catatan-catatan, serta pengecekan secara manual maupun komputerisasi.
    b. Pengendalian fisik, merupakan jenis aktivitas pengendalian yang berkaitan dengan sistem akuntansi tradisional yang menerapkan prosedur manual.  Adapun kategori tradisional dari aktivitas pengendalian ini adalah :
Otorisasi transaksi; dimana formulir kegiatan personel merupakan kontrol otorisasi yang sangat penting dalam sistem pembayaran gaji.
Pemisahan tugas; mencakup pemisahan tugas antara pelaksana transaksi, pencatat transaksi, dan pemelihara asset yang diperoleh dari transaksi.  Serta pemisahan tugas dalam bagian pemrosesan data elektronik dan pemisahan di antara bagian  pemrosesan data elektronik dengan bagian-bagian pemakai data.  Pemisahan tugas perlu dilakukan untuk mengurangi kekeliruan dan ketidakberesan serta mengoreksinya sendiri.
Supervisi; wilayah lain yang berisiko adalah time keeping. Adakalanya pegawai “clock-in” untuk pegawai lain yang telat atau absen.  Supervisor harus mengamati proses clock-in ini dan merekonsiliasi time card dengan kehadiran actual.
Catatan akuntansi
Kontrol akses; aktiva-aktiva yang berkaitan dengan sistem pembayaran gaji adalah tenaga kerja dan kas.  Keduanya dapat disalahgunakan melalui akses yang tidak benar ke catatan akuntansi.  Kontrol atas akses ke dokumen sumber dan catatab dalam sistem pembayarab sangat penting, seperti halnya dalam semua siklus pengeluaran.
Verifikasi Independent.
Keseluruhannya membantu memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil dalam mencapai tujuan perusahaan. Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya ketidakberesan dan kesalahan. Prosedur pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut:
Personil yang kompeten, mutasi tugas dan cuti wajib.
Pelimpahan tanggung jawab.
Pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan terkait.
Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset dan operasional.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_intern
http://www.ilmu-ekonomi.com/2011/11/komponen-pengendalian-intern.html
 

No comments:

Post a Comment